Saturday, April 14, 2007

Kemana Engkau Wahai Penuntut Ilmu

Artikel ini saya kutip dari wahdah.or.id untuk mengingatkan diri saya pribadi dan untuk saudara-saudari sekalian yang berkunjung ke blog saya, silakan di simak !!

Seakan melihat langsung ketika Rasul yang mulia bersabda " akan datang suatu masa di mana ummatku akan seperti makanan yang diperebutkan di atas meja. Ketika itu, para shahabat yang mulia heran dan bertanya " apakah ketika itu jumlah mereka sedikit Ya Rasulullah ?" Beliau bersabda " Tidak. Justru jumlah mereka kala itu sangat banyak namun hanya bagaikan buih di lautan."

Kini, lima belas abad setelah kepergian beliau, kita mendapati apa yang disabdakan beliau benar-benar menjadi nyata.
Di Irak, Palestina, Pattani, Afghanistan, Guantamo, kita melihat dengan nyata betapa saudara-saudara kita- bagian dari diri kita- menjadi bulan-bulanan kaum kuffar yang zhalim. Mereka dinistakan. Dihinakan.
Di sekitar kita pun tak kalah menyedihkan. Saudara-saudara kita dicuci otaknya dengan tawaran kemegahan hidup dengan melucuti idenitas keislamannya satu demi satu. Ummat kita yang (katanya) jumlahnya lebih dari 80 % dari total penduduk Indonesia, takluk pada keinginan kaum kafir. Mereka lemah. Terpecah belah. Sehingga dengan mudahnya mereka masuk dalam perangkap-parangkap kaum kuffar menuju kebinasaan.
Ironisnya, para penuntut ilmu, lebih banyak berkutat dengan urusan antar sesamanya saja. Seakan kita merasa sudah berbuat banyak untuk ummat hanya dengan melaksanakan amal-amal jama'I yang ditugaskan kepada kita. Selebihnya, waktu luang kita, banyak kita buang untuk tidur, sekedar ngumpul, makan-makan, jalan-jalan, dan ngobrol dengan sesama kita. Padahal pekerjaan yang harus kita lakukan untuk menyelamatkan ummat dari kehinaan dan kegelapan alam jahiliyah terlalu banyak. Bahkan terlalu banyak melebihi waktu yang tersedia.
Kita tidak mungkin bisa menyuruh Amerika untuk menghentikan kezhalimannya -yang sudah sangat melampaui batas kemanusiaan- kepada saudara kita tercinta. Tidak realistis untuk berharap kaum Zionis melancarkan program zionismenya atau agar para missionaris mau menghentikan kristenisasinya.Mengutuk, mencela musuh-musuh Allah adalah tindakan yang paling mudah untuk dilakukan.
Namun sekedar mengutuk, menangis, marah lalu tetap berpangku tangan. Bersantai di depan TV. Asyik dengan urusan duniawi masing-masing. Tidak mau ikut bersama memikirkan, memberikan sumbangsihnya untuk mengurus ummat, tidaklah akan menjadi solusi.Yang dapat kita lakukan untuk ummat kita sekarang hanyalah merangkul mereka dengan erat dalam dekapan hangat Iman dan Islam.

Mulailah dari lingkungan yang terdekat kita. Keluarga, kerabat, tetangga, atau mungkin sesama penumpang angkot yang duduk di samping kita. Ajaklah mereka untuk mengenal Islam. Bisa melalui buku, ajakan mengikuti tarbiyah, menunjukkan penerapan Islam secara nyata, kaset, sapaan yang hangat dan ramah, do'a, atau pun hanya dengan segaris senyum.Jangan berfikir untuk melakukan yang "besar" untuk ummat ini jika untuk hal yang kecil pun kita enggan.
( salam sayang buat ukhti Tari yang minta dicarikan kelompok pengajian, semoga sukses ya ukh)
posted by Husnul Khotimah at 11:03 PM 0 comments