Tuesday, August 5, 2008

Buat para Muslimah, Smangat!!!

Al-Bayan: Satu sisi penting yang dijadikan oleh Barat sebagai sasaran serangan ke tubuh ummat ini adalah memerangi institusi keluarga, akhlak yang mulia dan pembaratan wanita muslimah. Bagaimana Anda melihat masalah ini?

Syaikh Nashir: sungguh sangat disayangkan tidak sedikit dari penuntut ilmu atau lembaga-lembaga dakwah yang abai tehadap persoalan ini yaitu kewajiban memberi perhatian terhadap dawah dan pembinaan wanita serta bagaimana memalingkan mereka dari serangan budaya Barat. Meski demikian masih ada di antara ummat ini yang meluangkan waktu guna menyelesaikan persoalan ini dengan mengarahkan membina dan mengajar generasi muslimah.

Sampai-sampai saya mengatakan kalau dulu shahwah masih diwarnai oleh laki-laki maka sekarang ini bisa disebut sebagai era Shahwatun Nisaa’ (kebangkitan wanita). Ini ditandai dengan penerimaan yang luar biasa terhadap hijab. Juga di antara yang saya lihat respon mereka yang luar biasa terhadap al-Qur’an dan as-Sunnah dalam bentuk program pengajaran, banyaknya organisasi kewanitaan, lembaga penghafal al-qur’an, berbagai daurah dan muhadharah khusus wanita bahkan banyak di antara acara tersebut diisi oleh daa’iyah terkenal.
Karena itu, semua wanita harus mendapat perhatian yang serius dan lebih khusus. Jika wanita ditarbiyah dengan tarbiyah shahihah ia akan menjadi benteng yang kokoh dalam menghadapi pukulan yang diarahkan kepada ummat secara umum dan keluarga muslimah secara khusus. Wanita yang sadar, akan memikul beban dan peran yang sebagai ibu dan istri. Meski mereka berada di shaf belakang. Dalam hadits disebutkan Rasulullah bersabda, “Siapa yang mengurus keluarga mujahid fi sabilillah dengan baik maka ia juga berjihad fi sabilillah”(HR. Bukhari).

Bisa saja dalam perjalanannya ada kekeliruan di satu sisi berkenaan dengan pembinaan kaum wanita maka tetap harus diarahkan dengan baik sambil terus memfokuskan pembinaan mereka dalam hal yang berkaitan langsung dengan tabi’at wanita serta menjauhkan mereka dari hal-hal yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan urusan mereka serta tidak membebani mereka dengan tugas-tugas dimana mereka dicipta bukan untuk itu.
Hal yang tak kalah pentingnya adalah melibatkan langsung para ulama yang wara’ dalam membina dan mengarahkan para wanita muslimah sebagai bentuk pengamalan firman Allah, “Dan tidaklah kami mengutus sebelummu kecuali seorang laki-laki (dari kalangan Rasul) kami wahyukan pada mereka. Maka tanyalah ahludz dzikr (ulama) jika kalian tidak mengetahui” (an-Nahl: 43)
Sekali lagi, kita harus selalu sadar untuk memberikan perhatian pada wanita muslimah kita sebab mereka adalah sasaran paling empuk sekularisme dengan mengoyak-ngoyak kehormatan mereka. Bahkan oleh Barat, para wanita kita dijadikan alat untuk merusak moral kaum muslimin sendiri. Dan jangan lupa jatuhnya Andalus (Spanyol) di tangan pasukan salib disebabkan oleh wanita. Begitu pula kekalahan pasukan Arab dalam perang melawan Israel Juni tahun 1967 karena sehari sebelumnya para komandannya asyik menonton buduan dalam sebuah pementasan. Wallahul musta’an. ( http://www.wahdah.or.id/, wawancara Majallah al-Bayan (Dzulhijjah 1423 H) yang terbit di London dengan Syaikh Nashir Sulaiman al-Umar seorang ulama kontemporer yang juga aktif sebagai da’i)

Biodata syaikh Nashir
Nama: Prof. Dr. Nashir Sulaiman al-Umar
Pendidikan Terakhir : S3 Fakultas Syari’ah, Jurusan Ilmu al-Qur’an Universitas Muhammad Ibn Sa’ud, Riyadh Saudi Arabia
Karir: Mantan Dosen Ilmu al-Qur’an Fak. Ushuluddin Universitas Muhammad Ibn Sa’ud, Riyadh Saudi Arabia
Karya Tulis:
1. al-Wasathiyah fil Qur’an
2. Suratul Hujurat, Dirasah Tahliliyah wa maudhuiyah
3. al-‘Ahdu wal Mitsaq fil Qur’anil Karim.
4. Ru’yatun istratijiyah fil Qadhiyah al-Filisthiniyah
posted by Husnul Khotimah at 5:33 PM 2 comments